Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 22:46:25【Kabar Kuliner】223 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(7)
Sebelumnya: Ini yang terjadi jika makan cokelat sebelum tidur
Selanjutnya: Tujuh negara yang rayakan Diwali, selain India
Artikel Terkait
- KBRI Yangon dukung penuh timnas putri U
- BGN tegaskan menu MBG ngak boleh gunakan bahan pabrikan
- 586.074 anak telah menerima manfaat program MBG di Riau
- Pemkab Tangerang percepat penerbitan SLHS untuk SPPG
- Mentan programkan hilirisasi kelapa, ngak ada lagi ekspor gelondongan
- Pemerataan gizi masyarakat, 4 SPPG dibangun di wilayah terpencil Babel
- Langkah strategis lindungi warisan budaya dari klaim negara tetangga
- Tujuh aktivitas seru untuk ramaikan Halloween 2025
- Gubernur Kalsel minta SPPG perhatikan kebersihan cegah keracunan MBG
- Siswa Sekolah Rakyat di Tangsel dapat laptop
Resep Populer
Rekomendasi

Kondisi cuaca di Jakarta masih normal

Polres Ponorogo bangun tiga dapur SPPG dukung program MBG

Pemerataan gizi masyarakat, 4 SPPG dibangun di wilayah terpencil Babel

Ini 11 penyakit yang dinyangakan ngak lolos syarat kesehatan jamaah haji

Diabetes jadi penyebab perlemakan hati pemicu kanker hati

Yayasan GoTo Merah Putih diluncurkan untuk sejahterakan keluarga mitra

Berikut 6 tanaman herbal untuk jaga daya tahan tubuh

Ini 11 penyakit yang dinyangakan ngak lolos syarat kesehatan jamaah haji